Saturday, April 20, 2024

​Makna Filosofis dari Hari Kartini

Makna Filosofis dari Hari Kartini

Oleh. Dr. H. Fauzan, M.Si

Beberapa abad yang lalu, terkenallah seorang wanita yang penuh tekad, mampu menggoncangkan Nusantara pada zamannya; dialah Kartini.

Dia adalah pelopor perjuangan untuk mengangkat derajat kaum hawa, sehingga peran dan posisi perempuan saat ini sejajar dengan laki-laki. Namun demikian, hal ini tidak menjadikan kaum perempuan meremehkan tanggung jawab mereka sebagai istri bagi suami dan ibu bagi anak-anaknya.

Banyak individu sukses yang mengakui bahwa fondasi kesuksesan mereka berasal dari bimbingan dan kasih sayang seorang ibu. Seperti yang diungkapkan oleh seorang imam besar Masjidil Haram, Syech Sudais, ketika ditanya oleh seorang wartawan tentang kunci sukses menjadi imam terbaik di tanah suci tersebut: bimbingan dan doa seorang ibu.

Pertanyaannya kemudian adalah, bagaimana dengan kita pada zaman ini? Apa yang telah kita berikan kepada ibu? Sudahkah kita membalas jasa dan kasih sayang ibu kita? Meskipun kita sadar bahwa segala kebaikan yang kita lakukan tidak akan pernah sebanding dengan perjuangan yang telah dilakukan oleh ibu kita. Mulai dari saat kelahiran hingga merawat dan mendidik kita.

Di peringatan Hari Kartini ini, mari kita mengingat bahwa Kartini adalah sosok perempuan yang meninggalkan jejak sejarah di Nusantara, sementara tetap menjalankan peran sebagai istri dan ibu bagi anak-anaknya.

Mari kita sejenak merenung, jika Kartini tidak lahir di Nusantara, bagaimana nasib serta martabat perempuan saat ini.