Makna Tuhan dalam kacamata Siti Jenar, seorang tokoh sufi kontroversial dari Jawa yang hidup pada abad ke-15, erat kaitannya dengan konsep wahdatul wujud (kesatuan wujud), sebuah pandangan mistik yang menyatakan bahwa segala sesuatu adalah satu dengan Tuhan. Menurut Siti Jenar, Tuhan bukanlah entitas yang terpisah dari manusia dan dunia, melainkan hadir di dalam setiap makhluk dan fenomena. Pandangan ini sering kali dipahami sebagai ajaran bahwa Tuhan dan alam semesta tidak terpisah, dan bahwa Tuhan ada di dalam diri manusia.
Dalam ajarannya, Siti Jenar menekankan bahwa manusia dapat mencapai kesatuan dengan Tuhan melalui proses spiritual yang mendalam. Ketika seseorang mencapai puncak spiritualitas, mereka menyadari bahwa jiwa mereka sebenarnya adalah bagian dari Tuhan. Karena itulah, ajaran Siti Jenar sering kali dipandang bertentangan dengan ajaran Islam mainstream yang memisahkan antara Tuhan sebagai Sang Pencipta dan ciptaan-Nya.
Pandangan Siti Jenar ini sering disebut sebagai panteisme, di mana Tuhan dianggap menyatu dengan alam. Namun, ajarannya mendapat banyak kritik dari para ulama konservatif pada masanya, yang menganggap ajaran ini berbahaya karena dapat membingungkan konsep ketauhidan (keesaan Allah) dalam Islam.
Siti Jenar juga sering mengajarkan bahwa kematian bukanlah sesuatu yang ditakuti, melainkan hanya transisi menuju kehidupan sejati bersama Tuhan. Bagi pengikutnya, kematian hanyalah kembali kepada sumber ilahi, dan tidak ada pemisahan antara yang hidup dan yang mati dalam hakikat keberadaan.
Secara keseluruhan, makna Tuhan dalam pandangan Siti Jenar adalah sesuatu yang sangat personal dan imanen, yang hadir dalam seluruh aspek kehidupan dan eksistensi manusia.
BY. FAUZAN