main |
sidebar
- Shalat sangatlah penting karena hal itu
merupakan pernyataan lahiriah seseorang menjadi muslim. Akan tetapi, Al-Qur`an
menerangkan jenis shalat yang tidak disukai yaitu yang tanpa keihklasan, "Maka
kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari
shalatnya, orang-orang yang berbuat riya." (al-Maa'uun: 4-6)
- Hal ini menunjukkan bahwa yang membuat shalat
kita menjadi sah bukanlah gerakannya, seperti rukuk dan sujud, melainkan tujuan
serta apa yang mereka pikirkan pada saat shalat. Beberapa orang melakukan
shalat hanya untuk menunjukkan kepada yang lain tentang "kemusliman"
mereka, bukan untuk meraih keridhaan Allah. Sesungguhnya, mereka melakukan hal
yang di luar batas.
- Ridho Allah akan kita peroleh manakala kita
ketika melakukan ibadah tanpa mengharapkan balasan apapun dari Gusti Allah,
karena sombong kiranya ketika kita berharap banyak dari Allah. Jikalau kita mau
berfikir seraya mengembangkan olah rasa (qolbu) kita sejatinya kita sudah
diperkaya oleh Gusti Allah. Ibadah sholah yang kita lakukan adalah kewajiban
asasi yang harus kita lakukan sebagai bentuk dari rasa terima kasih kepada
Gusti Allah atas segala nikmat yang kita peroleh.
- Yang membuat shalat kita diterima adalah
kesadaran kita bersujud di hadapan Allah hanya untuk menyatakan penyerahan diri
kita kepada-Nya. Itulah sebabnya, Allah memerintahan orang-orang beriman "... Berdirilah karena Allah (dalam shalatmu) dengan
khusyuk." (al-Baqarah: 238)
- Ayat yang lain menggambarkan orang-orang
beriman sebagai, "orang-orang yang khusyuk dalam
shalatnya." (al-Mu`minuun: 2) Kekusyukan pada ayat ini berarti
mengalami rasa takut disertai rasa hormat serta kekaguman yang medalam. Shalat
yang demikian meningkatkan keimanan dan memperpendek jarak dengan Allah. Itulah
yang membuat manusia menjadi tenang.
- Dalam ayat lain, shalat digambarkan, "Bacalah
apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab (Al-Qur`an) dan dirikanlah
shalat. Sesungguhnya, shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan
mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar
(keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu
kerjakan." (al-'Ankabuut: 45)
- Artinya indikator atau tanda-tanda sholat
kita sudah khusuk, ketika kekhusukan sholah kita tercermin pada tindakan riil
kita sehari-hari yakni tidakan yang tergambar dalam diri Kanjeng Nabi Muhammad.
- sehingga tidak keliru ketika siti jenar mengatakan anal haq, hal ini dikarenakan setiap aktivitas kesehariannya menghindari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar.
Design by Abdul Munir | Edited By Djava.Jr | Supported By VanLou